Banten Harus Segera Miliki Rumah Singgah untuk Pasien Miskin di Jakarta

0
489

Serang, fesbukbantennews (20/4/2015) – Banyaknya pasien rujukan dari daerah Banten ke wilayah DKI Jakarta tidak diimbangi dengan fasilitas penunjang yang layak. Misalnya saja, Pemprov Banten tidak memiliki Rumah singgah untuk pasien di sekitar RSCM atau di RS Kanker Dharmais. Padahal fungsi Rumah singgah tersebut dapat di manfaatkanoleh pasien – pasien miskin yang melanjutkan pengobatan rujukan dari daerah Banten ke rumah sakit pusat rujukan di Jakarta. Demikian dikatakan koordinator relawan FBn,Rully Agustyawan, Minggu (19/4/2015).

Eliyatul Ikhlas (12),pasien miskin asal Carita Pandeglang, sudah 3 tahun menggunakan rumah singgah dengan mengontrak.(LLJ)
Eliyatul Ikhlas (12),pasien miskin asal Carita Pandeglang, sudah 3 tahun menggunakan rumah singgah dengan mengontrak.(LLJ)

Rully juga mengatakan, keberadaan rumah singgah di Jakarta untuk pasien miskin asal Banten sudah sangat mendesak. Sebab pasien-pasien miskin asal Banten yang harus dirawat di Jakarta semakin banyak dan mayoritas pasien tersebut tidak mendapat bantuan dari pemerintah Banten, ataupun pemerintah kota /kabupaten tempat pasien tersebut berdomisili.

“Pasien-pasien yang kami tangani, rata-rata tak mau berobat ke jakarta dan mereka pasrah dengan penyakitnya yang semakin parah. Karena mereka tak memiliki dana untuk transportasi, akomodasi dan konsumsi. Bahkan mereka takut juga ke rumah sakit, karena harus menebus obat, meskipun memkai BPJS,” terang Rully.

Selain itu, ungkap Rully, rumah singgah juga berfungsi untuk menghemat biaya ongkos transportasi dari Banten ke Jakarta saat pasien yang berobat di Jakarta dan mendapatkan jadwal control yang hampir seminggu sekali wajib control dapat memanfaatkan Rumah singgah tersebut.
“Karena Rumah singgah sangat – sangat di butuhkan, kami mengharapkan kepada pemerintah daerah Banten khusunya Pemprov Banten agar dapat SEGERA membangun Rumah Singgah tersebut,” ungkap Rully.
Rully mencontohkan, Kabupaten Bintan sudah memiliki rumah singgah untuk warganya yang misskin yang berobat di Jakarta.
“Rumah singgah Kabupaten Bintan merupakan satu-satunya rumah singgah milik pemerintah daerah se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ditujukan untuk tempat menginap bagi warga kurang mampu asal Bintan yang berobat rujukan ke rumah sakit di Jakarta,”terang Rully.

Relawan lainnya, Widya, kepada Fbn mengatakan, selama ini pihaknya membawa pasien ke Jakarta, dari berbagai pelosok Provinsi Banten. Diantaranya dari Pandeglang dan Lebak. Dan untuk mengejar waktu operasi, berangkat dari Pandeglang harus malam hari dan istirahat menunggu jadwal operasi di mobil ambulance atau di emperan.

“Kalau pasien dirujuk ke RSCM, perlu waktu 2 minggu atau satu bulan untuk antri dengan pasien dari daerah-daerah lain, karena memang kepercayaan masyarakat kepada RSCM tinggi. Sehingga wajar kalau penanganannya juga antri dengan sabar. Makanya jika ada rumah singgah, warga bisa menunggu, sampai datangnya waktu tindakan medis,” ujarnya.

Sebab, lanjut Widya, relawan mesti mengeluarkan dana lagi untuk rumah singgah untuk pasien selama menunggu jadwal pengobatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here