Banten Ekspor 9,5 Ton Manggis Pandeglang ke China

0
433

Pandegang, fesbukbantennews.com (24/1/2019) – Provinsi Banten mengekspor sebanyak 9,5 ton manggis Pandeglang ke China. Ekspor ke China ini sebagai awal dari target pengiriman sebanyak 93,396 ton.

Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauhid (paling kiri) bersama bupati Pandeglang dan kementan meninjau packing petani Manggis .

“Pelepasan ke pasar regional sebanyak 33,5 ton. Total pohon manggis yang menghasilkan di Banten sebanyak 299.595 pohon,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banten, Agus M Tauhid, pada acara pelepasan ekspor manggis ke China di Desa Mekarsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (23/1/ 2019).

Hadir dalam acara pelepasan ekspor buah manggis ke China tersebut, Bupati Pandeglang, Dirjen Hortikultura Kementan RI Bp. Dr. Siswandi, Dandim 0601 Pandeglang, Ketua Pengadilan Negeri Pandeglang dan Wakapolres Pandeglang.

Agus M Tauhid juga menjelaskan, Sentra produksi manggis di Kabupaten Pandeglang berada di Kecamatan Bojong, Saketi, Cisata, Menes, Picung dan Carita. Tujuan ekspornya untuk negara Asia dan Eropa.

“Sementara total pohon manggis yang menghasilkan di Banten sebanyak 299.595 pohon dengan Sentra Utama berada di Kabupaten Pandeglang dan Lebak, ” ujar Agus M Tauhid.

Keberhasilan Banten bisa melakukan Ekspor Manggis, tegas Agus, sesungguhny sudah dimulai dari 10 tahun yang lalu.Dimulai dari Kabupaten Lebak dan Pandeglang dengan pangsa ekspor ke negara Asia, Eropa melalui eksportir yang berasal dari Jakarta, Bogor dan Tasikmalaya.

“Eksportir manggis Pandegkang ke China dilakukan oleh PT. Corona dari Jakarta kami berharap ke depan Eksportir manggis Banten dapat bekerja sama dengan BUMD setempat, ” terangnya.

Menurut Agus, keberhasilan Banten mampu menembus pasar ekspor Asia, dan Eropa tidak lain merupakan Buah dari pembinaan pengembangan manggis yang sudah dimulai sebelum Banten menjadi Provinsi dan dilanjutkan lebih intensif setelah Banten menjadi Provinsi melalui Pengembangan Kawasan/Penataan Kebun; Perbaikan Mutu Produk GAP/SOP dan Registrasi Kebun; Penguatan Sistem Perlindungan Tanaman ; Penguatan Sistem Informasi; Penguatan Kelembagaan; Penangan Pasca Panen; Akselerasi Akses Pembiayaan/Kemitraan dan Promosi.

“Inilah buah dari Pembinaan Pemerintah Provinsi Banten bersama Pemerintah Kabupaten Sentra manggis di Banten ( Pandeglang dan Lebak) dan tentunya bersama Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian. Selanjutnya pada tahun 2019 Bapa Gubernur Banten memberikan perhatian pada aspek hilir yaitu memberikan bantuan kepada petani Manggis Pandeglang dengan pembangunan Bangsal Pasca panen Manggis dan Pengembangan Tanaman Manggis di Pandeglang, ” jelas Agus.

Lebih jauh , Agus menjelaskan, Provinsi Banten sudah mampu memenuhi permintaan pasar Internasional dan Pasar Regional ( jakarta, Surabaya dan Bogor).

“Kita berharap tentunya pendapatan dan kesejahteraan Petani manggis Banten akan semakin meningkat,” kata Agus.(rls/LLJ)