Bambu ! Solusi Restorasi Lingkungan Hidup Pasca Bencana Tsunami Selat Sunda

0
235

Jakarta, fesbukbantennews.com (30/1/2019) – Pasca Tsunami Selat Sunda , Akademi Bambu Nusantara (ABN) , Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemenpera PU menggelar outlook & talkshow bambu hebat di Menara Batavia Jakarta , Selasa (29/1/2019). Acara tersebut bertujuan untuk mencari solusi rrestorasi lingkungan hidup pasca bencana Tsunami Selat Sunda yang banyak makan korban.

Mukoddas Syuhada, ST, MT, IAI (Ketua IAI Banten, Founder Akademi Bambu Nusantara) sedang menyampaikan materi tentang bambu.

Selaku pembicara dalam kesempatm tersebut antara lain, Mukoddas Syuhada, ST, MT, IAI (Ketua IAI Banten, Founder Akademi Bambu Nusantara),Dede Kurniawan , Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB dan Sultan Banten ,Sultan Syarif Muhammad Ash-Shafiuddin (Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, MBA).

Mukoddas Syuhada, founder ABN mengungkapkan , bahwa bambu adalah salah satu solusi yang sangat bagus untuk lakukan restorasi pasca bencana tsunami.

” kita bisa mebangun pemecah ombak dari Bambu. Selain murah, gampang dicari dan bisa untuk memberdayakan masyarakat,” kata Mukoddas.

Ketua IAI Banten, sekaligus Arsitek Rumah Tangguh Bambu Knockdown ini juga mengatakan bahwa ada kewajiban moral dari profesi arsitek untuk mengedukasi dan mensosialisasikan sebuah desain rumah tangguh yang layak huni, terjangkau dan sustainable.

Salah satunya adalah Hunian Sementara (huntara) dari Bambu type 21 yang sudah terpasang di Posko Pokja Relawan Banten di Labuan. Huntara ini hampir 100 persen bahannya dari bambu yang mudah didapat di lokasi bencana.

Bentuknya, tegas Mukoddas, sangat sederhana sehingga tidak membutuhkan Tukang khusus bambu. Selain itu dibuatkan pedoman cara merakit dan membangun nya dalam bentuk video animasi dan dimensi batang bambu yang digunakan.

“Jadi, siapapun bisa membuatnya sehingga tercipta pemberdayaan masyarakat yang lebih luas yang sangat bagus sekali sebagai trauma healing bagi warga yang terkena dampak bencana alam,” jelasnya.

Dede Kurniawan dari BNPB mengatakan, persoalan bencana bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, sebagai warga masyarakat sedianya kita bisa mengenali gejala, langkah antisipasi dan pertolongan saat terjadi Bencana.

“BNPB senantiasa melakukan inovasi meningkatkan kesiagaan seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi bencana, diantaranya melalui program #GerakanPRB (pengurangan resiko bencana).
juga dengan meluncurkan aplikasi Inarisk yg bisa di donwload di playstore,” kata Dede.

Sultan Banten (kiri memakai peci ) menerima cindera mata dari panitia.

Sementara, dalama sambutannya Sultan Banten menyampaikan, Kesultanan Banten sangat mendukung upaya upaya percepatan recovery pasca bencana, dana apa yang di inisiasi hari ini sangatlah tepat. Bambu, sebagai Solusi Tercepat untuk melakukan itu semua.

“Mengapa Bambu? Bambu sangat dekat sekali dengan Kehidupan Rakyat Indonesia. Bambu ada di mana-mana, hampir 74.957 Desa ada bambunya.Bambu bisa tumbuh di mana-mana, bahkan di lahan yang sangat ekstrim pun bisa tumbuh,” kata Sultan .

Sultan juga mengatakan, bambu Indonesia, salah satu bambu terlengkap di Dunia, 11persen jenis bambu Dunia ada di Indonesia. Bambu adalah material masa depan penganti kayu, logam, plastik, kapas, sutra, kaca, batu bara dan energi fossil.

Bambu juga, lanjut Sultan, mempunyai nilai ekonomis paling cepat, mulai usia 1 tahun untuk minuman dan 3 tahun untuk konstruksi, kerajinan dan makanan minuman, sekali menanam, seumur hidup panen terus.

“Untuk itu, saya berharap apa yang dihasilkan hari ini menjadi solusi untuk kebangkitan sosial ekonomi serta Pariwisata di Selat Sunda. Semoga apa yang diupayakan hari ini memperoleh dukungan dari semua pihak dan yang terpenting memperoleh Ridho Allah,” tukas Sultan.(ast/ LLJ)