AMM Banten Kutuk Aksi Perobekan Al-Quran dan Teror ke Tokoh Muhammadiyah Garut

0
159

Serang,fesbukbantennews.com (13/5/2016) – Angkatan Muda Muhammadiyah menyayangkan atas terjadinya aksi perobekan Al-Quran dan teror terhadap salah satu tokoh Muhammadiyah Garut Jawa Barat, KH Aban Sobana pada Senin malam (9/5/2016), dan berharap pihak keamanan cepat melakukan penyelidikan motif teror tersebut serta segera menangkap pelaku.

Logo AMM (net)
Logo AMM (net)

Teror yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap salah satu tokoh Muhamadiyah Garut, KH Aban Sobana. Menuai reaksi dari kader Angkatan Muda Muhammadiyah di Banten, melalui pers release yang dikirimnya Jum’at (13/5) Syalendra Ketua Pemuda Muhammadiyah Banten mengatakan tindakan-tindakan teror dalam bentuk apa pun dan terhadap siapa pun merupakan bentuk kekerasan yang merampas kedamaian dan menimbulkan keresahan terhadap keamanan negara.

“Segala bentuk tindakan teror meupakan kekerasan yang merampas kedamaian dan dapat menimbulkan keresahan terhadap keamanan negara, maka apa pun motifnya dan siapa pun pelakunya mesti segera ditangkap dan dihukum, aparat keamanan mesti serius menyelesaikannya” kata syalendara.

Syalendra menambahkan, aksi teror oleh orang tak dikenal dengan pengrusakan rumah salah satu tokoh Muhammadiyah di Garut, merupakan bentuk kriminal yang harus disikapi serius, apa lagi dalam teror yang terjadi disana sampai ada perobekan Al-Qur’an.

“Kejadian ini bukan hanya meresahkan dikalangan warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia, namun kami rasa ini pelecehan terhadap umat Islam di Indonesia, lihat saja yang terjadi disana bukan hanya pengrusakan terhadap rumah tokoh Muhammadiyah tapi juga sampai ada pengrusakan Al-Qur’an, yang mana itu kitab suci umat Islam. Hal ini tak bisa dibiarkan” tambah Syalendra

Sementara Asep Rahmatullah Ketua Bidang Hikmah Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PD IMM) Provinsi Banten, ikut menyayangkan atas kejadian teror dan pengrusakan Al-Qur’an yang terjadi di Garut beberapa waktu yang lalu, dan berharap aparat keamanan serius menangani kasus tersebut dan segera menangkap pelaku serta mencari motifnya, sebelum ada reaksi baik dari warga Muhammadiyah atau bisa jadi masyarakat Islam.

Asep mengatakan “Kabar itu kami dapat dari kawan-kawan di Garut dan beberapa media sosial, kami sangat menyayangkan atas insiden tersebut. Atas insiden itu, kami ingin aparat keamanan serius menangani kasus teror tersebut, kalau ini dibiarkan kami khawatir terjadi kepada tokoh-tokoh Islam yang lain, dan menimbulkan keresahan kepada masyarakat Indonesia”

“Bangsa Indonesia yang berfalsafah pancasila dengan keberagaman budaya dan keyakinan, jangan sampai tatanan nilai kebangsaan yang toleran dirusak oleh orang-orang tak bertanggung jawab atau kelompok-kelompok yang ingin membuat kegaduhan terhadap negara” kata Asep.(LLJ).