Aliansi Mahasiswa Banten Tuntut Pendidikan Gratis dan Stop Pungli

0
155

Serang,fesbukbantennews.com (18/11/2016) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Banten melakukan aksi unjukrasa dalam rangka memperingati International Student Day (ISD) atau Hari Pendidikan Internasional, Kamis (17/11/2016). Mereka menuntut pendidikan gratis dan mendesak pemerintah berantas pungli dalam pendidikan.

Aliansi Mahasiswa Banten aksi peringati hari pendidikan internasional.
Aliansi Mahasiswa Banten aksi peringati hari pendidikan internasional.

Sekitar 500 mahasiswa gabungan dari 13 organisasi kampus yang ada di Banten, memulai aksinya sekitar pukul 13.00 wib di depan Kampus IAIN SMH Banten, Kota Serang. Lalu melakukan aksi jalan kaki menuju Alun-alun Serang.

Tiba ti Alun-alun, selain melakukan orasi, mereka juga mengaakan aksi teatrikal dan puisi.

Korinator aksi, Haetami A dalam orasinya mengatakan, pada hari Pendidikan Internasional ini, pengunjukrasa mengajak para pelajar dana mahasiswa untuk menjadikan tonggak perlawanan kepada sistem kapitalisme.

“Krisis Kapitalisme telah melahirkan gelombang perlawan Mahasiswa dan pelajar diberbagai belahan dunia, kapitalisme menjerat segala sektor kehidupan masyarakat kemudian menjarah dan mengisapnya. Oleh karena itu, perkembangan kapitalisme tidak hanya berkutat pada industri manufaktur saja tapi pada industri jasa, termasuk layanan jasa pendidikan,” kata Haetami.

Di Indonesia, tegas Haetami, khususnya di banten masih saja terjadi bentuk-bentuk komersialisasi dalam dunia pendidikan dengan bentuk UKT yang mengakibatkan semua masyarakat tidak bisa mengakses dunia pendidikan.

Kemudian, sambung Haetami, negara telah meninggalkan kewajibannya terhadap pendidikan dengan pemangkasan subsidi untuk pendidikan, sehingga corong liberalisasi terjadi disetiap lembaga pendidikan dengan bentuk investasi dan menjadikan pelajar dan mahasiswa hanya dijadikan pasar untuk mencari keuntungan.
“Hal itu juga yang mengakibatkan spp disetiap tahun nya selalu meningkat. Selain itu, semakin masif nya pembungkaman suara demokrasi mahasiswa didalam kampus yang membuat mahasiswa tidak bisa mengekspresikan pendapatnya secara leluasa. Ditambah lagi kurikulum yang tidak ilmiah, sehingga pendidikan itu sendiri tidak lagi mampu untuk menyelesaikan problem sosial,” ujarnya.
Komersialisasi dalam dunia pendidikan, terang Haetami. liberalisasi dan pembungkaman suara demokrasi mahasiswa telah diletigimasi oleh negara melalui UU No. 12 Tahun 2012. Hal ini jelas bertentangan dengan amanat UUD bahwa pendidikan adalah hak rakyat.
‘Maka, kami menuntut, Cabut UU PT No. 12 Tahun 2012, Pendidikan Hak Rakyat, Stop Pungli Dalam Dunia Pendidikan Dan Realisasikan APBN/APBD 20 persen.Kami juga mendukung perjuangan Kaum Buruh yang menuntut kenaikan upah dan dicabut nya PP 78 Tahun 2015 dan mendukung juga perjuangan Kaum Tani yang melawan perampasan Tanah sebagai bentuk solidaritas kami terhadap melawan tiga musuh rakyat. Yaitu Imprealisme, Feodalisme dan Kapitalis Birokrat,” tukasnya.(LLJ).