Serang,fesbukbantennews (25/4/2015) – Penyalahgunaan kostan atau pun kontrakan di area kawasan industri Serang Timur sebagai lokasi kumpul kebo ataupun praktik seks bebas di kalangan remaja di Kabupaten Serang mulai mengkhawatirkan.
Selain tempat kumpul kebo dan juga tempat praktik seks bebas, kostan dan kontrakan juga kerap kali digunakan sebagai ajang mabuk-mabukan. Hal tersebut dikarenakan, minimnya pengawasan termasuk ketidakpedulian, masyarakat sekitar terhadap aktivitas penghuni kos dan Kontrakan menjadi pemicu.
Seorang ibu yang bernama Siti Makumah, pemilik warung yang tepat berada di depan kostan di daerah Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang menceritakan bahwa, memang kostan tersebut bebas siapa saja boleh masuk, walau pun bukan suami istri atau pun siapa saja. Karena pemilik kostan tidak pernah melarang atau sampai mengusirnya.
“Biasanya juga ada laki-laki yang pulang jam tiga sampe jam empat subuh, bahkan ada yang menginap berhari-hari,” katanya kepada wartawan, Sabtu (25/4/2015)
Tambah Makumah, dirinya sering melihat bahwa kostan sering dijadikan ajang mabuk- mabukan oleh kalangan tertentu, terlebih lagi kaum muda.
“Biasanya sih setiap malam ramai saja kos-kossan atau kontrakan di daerah sini, lantaran banyak pendatang yang bekerja di pabrik sekitar sini,” katanya.(men/LLJ)
