Serang,fesbukbantennews.com (22/4/2016) – Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Banten segera memanggil lima oknum anggota Polres Serang yang diduga melakukan penganiayaan terhadap warga Ranca Sawah, Taktakan, Kota Serang, Muhammad Iman Tarjuman (48).
Kelima oknum anggota akan dimintai keterangan terkait prosedur penangkapan saat menciduk korban dari kediamannya. “Kita panggil dulu (lima) anggotanya. Itu suratnya baru saya baca hari ini (kemarin,21 April 2016). Artinya ada disposisi Kapolda (Brigjen Pol Ahmad Dofiri) nanti bagaimana, apakah diperiksa di Polda atau di Polres Serang,” terang Kabid Propam Polda Banten AKBP Diki Sondani kepada wartawan, Kamis (21/4/2016).
Rencananya, pemanggilan terhadap kelimanya akan dilakukan hari ini, Jumat (22/4/2016). Sebelumnya, Propam Polda Banten telah memintai keterangan istri korban, Siti Masitoh saat melaporkan dugaan penganiayaan di Mapolda Banten kemarin.
“Istri korban baru diperiksa dia pada saat melapor. Besok atau lusa kita panggil. Kita akan tanya apa persoalannya. Kita juga belum terima visum,” terangnya.
Direktur Kriminal Umum Polda Banten Yus Fadillah menegaskan dalam prosedur penangkapan tidak dibenarkan adanya tindak kekerasan kepada korban.
“Kalau soal prosedur penahanan tidak dibenarkan ada kekerasan. Tapi kan di lapangan kondisinya kita tidak tau. Apakah ada perlawanan yang membuat anggota emosi atau apa kita tidak tau. Saya akan dalami. Tapi tidak boleh ada kekerasan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga yang bernama Iman Tarjuman (47), di duga pelaku penggelapan uang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tewas, saat hendak di tangkap oleh satuan reserse kriminal Polres Serang di rumahnya, yang berada di Taktakan, Kota Serang. Pelaku yang juga adik dari dosen Hukum di universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten, Aan Aspianto,diduga tewas akibat di aniaya oknum polisi saat hendak di bawa ke Polres Serang.(niar/LLJ).
