Serang,fesbukbantennews.com,(25/20/2017)- Sebanyak 80 balita di Kota Serang mengalami gizi buruk dan 2.154 tergolong kurang gizi atau kurus. Jumlah tersebut terungkap di ekspos hasil bulan menimbang balita pada bulan agustus 2017.
Wali Kota Serang Tb. Haerul Jaman mengatakan, bahwa balita penderita gizi buruk tersebar di enam kecamatan dikarnakan garis kemiskinan ditambah cara berfikir masyarakat terkait kesehatan anaknya masih rendah.
“Kita harus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait gizi itu sangat penting. tapi kalau tidak ada kesadaran masyarakat dan juga pola pikir percuma,” kata Jaman kepada wartawan, Rabu (25/10/2017).
Guna menentaskan kasus gizi buruk di Ibu Kota Provinsi Banten, pemkot Serang melakukan sejumlah langkah baik itu memberikan bantuan kesehatan, makanan dan sosialisasi.
“Kita juga punya panti pemulihan gizi dan dapur gizi di setiap kelurahan. Dan tujuh kelurahan sudah menjadi fokus kita agar jumlah penderita gizi buruk berkurang,” ujarnya.
Selain itu, petugas kesehatan juga sudah terjun ke rumah penderita gizi buruk guna melakukan pemeriksaan secara rutin.
Berdasarkan data dari Dinkes Kota Serang, pendirita gizi buruk tersebar diseluruh kecamatan, di Kecamatan Kasemen 33 balita, Kecamatan Serang 14 balita, Kecamatan Taktakan 9 balita, Kecamatan Curug 9 balita, Kecamatan Cipocok Jaya 6 balita dan di Kecamatan Walantaka 9 balita.(dhow/LLJ)
