144 Tahun Pandeglang ; Usia Tua, Jiwa Kanak-kanak dan Rakyat Makin Tertindas

0
291

Serang, fesbukbantennews.com (2/4/2018) – Pandeglang merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi banten, terletak di bagian banten selatan berbatasan dengan kabupaten serang di utara, kabupaten lebak di timur, serta samudra indonesia di barat dan selatan. Wilayah pandeglang juga mencakup pulai panaitan (disebelah barat, dipisahkan dengan selat panaitan), serta sejumlah pulau-pulau kecil di samudra hindia, termasuk pulau Deli dan pulau Tinjil.

Refleksi 144 tahun Kabupaten Pandeglang Mahasiswa Kumaung di depan Kampus UIN kota Serang, 1 April 2028.

Dan di sana juga terdapat kawasan yang sangat dilindungi oleh pemerintah bahkan dunia yaitu kawasan taman nasional Ujung Kulon dimana disana terdapat marga satwa yang sangat langka keberadaannya yaitu badak bercula satu, yang menjadi icon kabupaten Pandeglang bahkan Provinsi Banten itu sendiri.

Pandeglang yang merupakan salah satu kabupaten tertua yang ada di Provinsi banten, memiliki wilayah yang luas dan kekayaan alam yang melimpah, mulai dari kelautan, pertanian, perhutanan serta pertambangan yang potensial jika dikelola dengan baik.

Hari ini kabupaten pandeglang sudah menginjak usianya yang ke 144 tahun, terhitung dari mulai berdirinya kabupaten ini yaitu pada tanggal 1 April 1874 sampai hari ini 1 April 2018. Usia yang sudah sangat tua jika kita analogikan kepada seorang manusia, yang harusnya sudah memiliki berbagai macam karya dan peninggalan-peninggalan yang bisa dinikmati oleh anak cucu serta orang disekitarnya.

Tapi, rupanya itu berbanding terbalik dengan kondisi kabupaten pandeglang hari ini, di usianya yang ke 144 tahun pandeglang masih jauh dari kata sejahtera, bahkan bisa dianggap mustahil jika di kategorikan sebagai wilayah yang maju. Karena sampai saat ini kabupaten pandeglang masih menyandang status daerah tertinggal. Sungguh ironis…

Tidak mengherankan memang jika sampai saat ini pandeglang masih di predikatkan sebagai daerah tertinggal, karena bisa kita lihat sendiri pembangunan infrastruktur yang ada di kabupaten pandeglang yang masih jauh dari kata baik, mulai dari infrastruktur pendidikan yang hari ini masih banyak bangunan-bangunan sekolah yang masih jauh dari kata baik bahkan bisa dikatakan tidak layak, salah satu contohnya terletak di desa lewi malang.

Lalu kemudian dari sarana kesehatan, yang mana masih banyak masyarakat di daerah kabupaten pandeglang yang menderita penyakit kronis namun tidak bisa di obati lantaran biaya kesehatan yang mahal dan prosedural yang rumit dan sulit, seperti contoh kasus yang terjadi kepada seorang ibu-ibu yang mengalami kangker rahang yang sudah kronis , namun tidak ada bantuan sedikitpun dari pemerintah setempat.

Dan yang paling menjadi sorotan publik hari ini dan sudah menjadi rahasia umum adalah soal infrastruktur jalan yang ada di daerah kabupaten pandeglang yang masih jelek bahkan bokbrok yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu cibitung, cimanggu dan sumur.
Pemerintah pandeglang menyebutkan bahwasanya di tahun 2018 ini adalah tahun pembangunan percepatan infrastruktur di kabupaten pandeglang.

Lalu pertanyaan nya, pembangunan semacam apa yang dimaksud ? pembangunan yang pro terhadap rakyat kah ? apa yang kontra bahkan cenderung menindas kepada rakyat ?
Kita ketahui bersama bahwa pemerintah pusat sudah mencanangkan akan adanya pembangunan 12 proyek nasional di provinsi banten ini dan beberapa di antaranya akan di bangun di wilayah banten selatan tepatnya di kabupeten pandeglang, diantaranya pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang, bandara, rel kereta , waduk karian, KEK (Tanjung Lesung) dll. Yang katanya 12 mega proyek nasional ini bertujuan untuk mendongkrak perekonomian, membuka lapangan pekerjaan, dan mensejahterakan rakyat di daerah tersebut. Tapi, jika kita kaji secara seksama, apakah 12 mega proyek nasional tadi di bangun sepenuhnya demi kesejahteraan rakyat ? apa untuk kepentingan asing ? mungkin memang benar jika dengan adanya pembangunan tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan, tapi akhirnya timbul lagi sebuah pertanyaan, apakah pemerintah hari ini sudah mempersiapkan SDM dan calon-calon pekerja yang handal serta profesional untuk itu ? dan rasa-rasanya tidak mungkin seorang petani, nelayan, buruh, serta masyarakat biasa mampu menikmati sepenuhnya fasilitas pembangunan tersebut , yang ada adalah perampasan tanah di mana-mana, para petani kehilangan alat produksinya, para nelayan kehilangan mata pencahariannya, kebudayaan lokal terkikis oleh kebudayaan asing yang dengan mudahnya masuk ke daerah tersebut, orang asing semakin kaya dan menggila.

Sementara rakyat sendiri tertindas menjadi tamu di rumah sendiri, dan sangat jauh dari kata sejahtera. Maka sudah jelas, bahwa semua pembangunan tersebut semata-mata hanya untuk memfasilitasi asing dan mempermudah urusan investasinya di daerah tersebut.

Melihat beberapa persoalan yang hari ini sudah terjadi di banten selatan yaitu kabupaten pandeglang, melalui momentum HUT Kab. Pandeglang ke 144 tahun ini, kami mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Keluarga Mahasiswa Cibaliung (KUMAUNG) Cabang Serang berinisiatif untuk mengadakan Refleksi HUT Pandeglang ke 144 tahun, dimana kami menganggap bahwa sampai saat ini menginjak usianya yang ke 144 tahun pemerintahan kabupaten pandeglang masih belum bisa menjawab serta menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di kabupaten ini.

Yang ada justru malah menimbulkan persoalan yang baru yang membuat rakyat semakin tertindas. seperti tema yang kami usung pada acara refleksi kali ini yaitu “Usia tua, jiwa kanak-kanak” yang artinya di usianya yang sudah tua kabupaten pandeglang ini, tapi masih belum mampu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di wilayah nya, sikap pemerintah kabupaten pandeglang yang cenderung seperti kanak-kanak ketika melihat suatu persoalan, sehingga bukannya di selesaikan tapi malah melahirkan persoalan yang lain.

“Selamat ulang Tahun Kabupaten Pandeglang yang ke 144 thn”

REFLEKSI HUT KABUPATEN PANDEGLANG KE 144 TH
KELUARGA MAHASISWA CIBALIUNG (KUMAUNG) CABANG SERANG

#PandeglangBogaUrang
#KumaungCabangSerang. (LLJ).
Kiriman dulur FBn: Enjang Kumaung.